STATISTIKA
PENYAJIAN
DATA
JURUSAN
SISTEM INFORMASI
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
DIAN CIPTA
CENDIKIA KOTABUMI
1. PENDAHULUAN
Analisis statistika terdiri dari rangkaian
kegiatan dimulai dari perencanaan pengumpulan data, penyajian data, analisis data, dan
pengambilan kesimpulan. Menyajikan data, meski tampaknya mudah dan sederhana
namun dalam prakteknya masih banyak orang yang menemui kesulitan bagaimana
menyajikan data secara tepat sehingga mudah dicerna dan dipahami oleh konsumen.
Data harus disajikan ke dalam suatu bentuk yang dapat memberikan arti dan tidak
membebani pembaca atau konsumen berfikir dalam melihat data yang disajikan.
Suatu hal yang harus diperhatikan dalam penyajian
data ini adalah siapa yang memerlukannya dan untuk apa. Dalam sistem manajemen
kita mengenal ada tiga tingkatan manajerial dalam suatu organisasi yakni
manajemen tingkat bawah, tingkat menengah dan tingkat atas/puncak.
Masing-masing tingkatan ini memerlukan data sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Pada tingkat bawah data atau informasi yang dimiliki masih utuh
dan lengkap seperti apa yang diperoleh di lapangan. Pada tingkatan selanjutnya
data sudah disaring sedemikian rupa sehingga lebih ringkas dan padat. Dari
tingkatan ini biasanya data diolah lebih lanjut untuk menghasilkan
alternatif-alternatif dalam proses pengambilan keputusan oleh tingkat manajemen
puncak. Adalah sesuatu yang tidak efisien bagi seorang pimpinan puncak untuk
membaca seluruh data yang ada, sementara dia harus membuat keputusan yang cepat
dan akurat.
Ada dua cara penyajian data secara sederhana yakni dalam bentuk tabel dan
grafik. Bagi pembaca yang telah mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan tabel
dan grafik ini dapat langsung menuju ke bab-bab selanjutnya.
2. Tabel Statistik
Tabel statistik memuat semua data yang telah diringkas baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Tabel statistik dapat dibuat dalam berbagai
bentuk mulai dari tabel klasifikasi satu arah, dua arah, tiga arah dan lebih
dari tiga arah. Yang mana yang akan dipilih tergantung dari ragam data yang
diperoleh. Bentuk tabel biasanya akan terdiri dari komponen-komponen : judul
tabel, judul kolom, isi tabel dan sumber. Berikut ini diberikan beberapa contoh
tabel klasifikasi satu, dua dan tiga arah.
|
Judul :
Judul kolom :
Isi Tabel :
Sumber :
TABEL 2. (Tabel Klasifikasi Dua Arah)
Peningkatan Permintaan Beberapa Komoditas Holtikultura 1993-1997
Jenis Produk USA (%) Kanada (%) MEE
|
Mangga 8 25 104
Melon 70 31 69
Pepaya 35 - 100
Pisang 41 19 85
Bawang Merah 55 49 11
Jambu Mete 64 18 60
|
SUMBER : Agribisnis I/I/April1998 (diolah)
Untuk tabel
klasifikasi tiga arah kita lihat bentuk isian sebagai berikut. Klasifikasi
utama adalah pada Sektor pertumbuhan, klasifikasi kedua adalah pada waktu dan
klasifikasi ketiga adalah negara :
TABEL 3. (Tabel klasifikasi tiga arah)
Pertumbuhan Sektor Industri dan Jasa beberapa negara Asia
Sektor dan Negara 1990 1991 1992 1993 1994 1995 |
Industri
Jepang
7,3 5,5 -0,9 1,0 0,8 3,3
Korsel 13,7 10,4 3,4 5,4 8,6 10,1
China
3,4 12,4
20,5 20,0
17,4 13,4
Taiwan
1,3 6,6 4,4 4,5
6,7 4,2
Indonesia 9,9 10,3
5,5
6,7
9,2 5,4
Malaysia 13,2 11,2
8,8
10,0 13,5
11,5
Philipina 2,6 -2,7 -0,8
1,4 6,0 7,9
|
Jasa
Jepang
3,1
3,8 2,8 1,7 6,1 -
Korsel
8,8 9,5 6,4 7,0 10,7
10,7
China
2,1 5,8 9,4 10,0 8,2
9,5
Taiwan
9,0
8,3 9,1 8,0 7,7 8,0
Indonesia 7,3 6,1 7,3 8,6 7,3 5,3
Malaysia 15,7 13,9 10,5 12,9 14,7
13,3
Philipina 4,0
0,3 1,0 2,0
4,0
5,0
|
SUMBER : Asia Pasific Profile, 1996 (diolah)
Jadi pada prinsipnya untuk membuat tabel klasifikasi,
tentukan terlebih dahulu apa yang menjadi penekanan utamanya, kemudian
penekanan keduanya, ketiga dan selanjutnya,
Data dengan penekanan utama ditempatkan pada kolom dan penekanan kedua
pada baris. Untuk klasifikasi lebih tinggi lagi, proses ini diulang terus
hingga selesai.
3. Metode Grafik
Bagi sebahagian orang, data yang tersaji dalam bentuk
angka-angka kerapkali tidak begitu disukai. Demikian juga bagi para manajemen
puncak, biasanya mereka memerlukan informasi yang ringkas namun memberikan arti
yang tinggi. Olehkarena itu cara lain yang dapat digunakan adalah melalui
metode grafik atau dikenal pula dengan istilah diagram. Grafik adalah metode
penyajian data dengan menggunakan gambar-gambar yang umumnya digunakan untuk
melihat perubahan yang terjadi dalam sebuah variable atau untuk membandingkan
beberapa variable yang memiliki karakteristik yang sama. Sebuah grafik
hendaknya dibuat sesederhana mungkin dan menekankan pada aspek-aspek penting
dari data yang disajikan. Kecenderungan untuk memasukkan terlalu banyak
informasi dalam sebuah grafik haruslah dihindarkan karena hal ini tidak akan
memberikan informasi tambahan yang berarti bahkan dapat membingungkan
pembacanya.
Tersedia banyak jenis grafik, namun dalam buku ini hanya dibahas
lima jenis grafik yang umum dikenal yakni :
1.
Diagram garis
2.
Kurva
3.
Grafik/diagram batang
4.
Grafik/diagram pastel
5.
Grafik gambar
3.1. Diagram
garis
Diagram garis umumnya digunakan untuk melihat
perkembangan suatu gejala atau fakta yang terkait dengan dimensi waktu. Dengan
diagram ini maka konsumen akan lebih mudah melihat bagaimana berfluktuasinya
nilai data yang sedang diamati. Untuk menggambarkannya sumbu tegak (sumbu-y)
digunakan untuk menyatakan data yang diamati, sedangkan sumbu mendatar (sumbu-x)
untuk menyatakan waktu. Sebagai contoh kita ambil data pertumbuhan sektor jasa
negara China (Tabel 3.3).
|

Dari gambar 1 di atas dengan mudah bisa disimpulkan
bahwa negara China telah berhasil melakukan pembangunan di bidang jasa sehingga
pertumbuhannya mengalami kenaikan yang sangat cepat sejak tahun 1990 hingga
1993, kemudian menurun dan kembali membaik pada tahun 1995.
Diagram garis juga bisa berisikan dua atau lebih jenis
data sebagai bahan perbandingan atas dua kejadian atau fakta. Sebagai contoh,
misalkan kita ingin membandingkan pertumbuhan sektor bidang jasa antara negara
China dan Indonesia. Cara yang paling mudah adalah dengan menggambarkannya
dalam diagram garis seperti berikut ini.
|

Gambar 2. di atas memperlihatkan bahwa pertumbuhan
sektor jasa negara China ternyata tampak lebih baik dari Indonesia. Bahkan
pertumbuhan China menunjukkan kecenderungan yang menaik sebaliknya Indonesia
tidak menunjukkan kecenderungan baik menaik atau menurun.
Suatu hal yang harus diperhatikan dalam menggambarkan
fakta dalam diagaram garis ini adalah skala penggambaran, khususnya yang
menyangkut sumbu tegak. Penggambaran hendaknya benar-benar harus sesuai dengan
kondisi yang dicerminkan dari data itu sendiri. Jangan berupaya mengubah-ubah
skala untuk memberikan kesan yang berlebihan atau kekurangan. Bandingkan Gambar
3.3a dan 3.3b berikut ini.
|

|

Gambar 3a. memberikan kesan perubahan pertumbuhan
secara cepat, baik turun atau naik, sedangkan Gambar 3b pertumbuhan yang agak
lambat. Akibatnya pembaca atau konsumen
akan menarik kesimpulan yang keliru. Olehkarena itu untuk mengetahui apakah
gambar ini sudah sesuai dengan kondisi yang wajar, maka perlu meminta saran
dari ahli yang bersangkutan.
Demikian pula jika berhadapan dengan nilai data yang
terlalu ekstrim, hendaknya sumbu tegak dipendekkan seolah-olah dilakukan
perobekan atau pemotongan (Gambar 3c). Dengan melakukan pemotongan maka diagram
akan tampak lebih proporsional dan lebih indah dipandangnya.
Tehnik
pembuatan diagram garis yang disebutkan di atas bukanlah sesuatu yang baku.
Artinya setiap orang dapat membuatnya sesuai dengan seleranya. Namun yang harus
diperhatikan bahwa fakta atau data harus benar-benar disajikan secara baik,
teliti dan jujur. Ketidakjujuran bisa menyebabkan pengambilan keputusan yang
keliru yang akan berakibat fatal bagi organisasi.
|

![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
3.2. Kurva
Kurva sebenarnya sama saja dengan diagram garis
kecuali tujuannya adalah untuk melukiskan suatu hubungan yang kontinu. Umumnya
kurva digunakan untuk data hasil eksperimen dalam upaya untuk menggambarkan
hubungan antara dua deret data. Kurva dua dimensi juga terdiri dari sumbu tegak
dan sumbu mendatar. Setelah data diplot, kemudian dibuat kurva yang mendekati
titik-titik pada grafik. Biasanya untuk menggambarkan kurva ini digunakan
pendekatan melalui persamaan matematis. Lihat contoh berikut ini.
Tabel 4. Biaya Marginal dan
Output dari suatu proses produksi
Biaya Marginal
|
Output (unit)
|
37
27
31
27
36
42
45
55
62
|
10
15
20
25
30
35
40
45
50
|
SUMBER : Wonnacott & Wonnacott
(1981)
Setelah data diplot, kemudian dicari persamaan kurva
yang paling mendekati titik-titik kedua deret data di atas. Dengan menggunakan
perangkat lunak komputer yang tersedia di pasaran, kurva ini bisa dengan mudah
diiperoleh seperti yang disajikan dalam Gambar 4 berikut.
|

Gambar 4. Kurva Biaya Marjinal dan Output suatu proses
produksi
Persamaan
: y = 44,3476 – 1,4381x + 0,0366x2
.
Garis kurva dalam Gambar 4 di atas diperoleh dengan memasukkan
nilai-nilai x (output) ke dalam persamaan polynomial derajat dua seperti
yang ditunjukkan pada keterangan gambar di atas. Semakin cocok persamaan yang dibangun maka
semakin banyak titik-titik yang mendekati garis kurva.
3.3. Diagram
Batang
Diagram batang
merupakan salah satu bentuk penyajian data secara visual. Diagram batang sangat
tepat digunakan jika variabel berbentuk kategori maupun atribut. Demikian pula
data tahunan, asalkan jumlah tahunnya tidak terlalu banyak. Diagram batang bisa
digambarkan secara vertikal (sejajar dengan sumbu-y) dan horizontal
(sejajar dengan sumbu-x). Yang mana yang akan dipilih tergantung selera
si penyaji data. Yang terpenting adalah gambaran yang disajikan bisa menarik
perhatian pembaca dan mudah disimpulkan. Lihat contoh berikut ini.
TABEL
5. Gross National Product (GNP) Beberapa
Negara Asia Tahun 1993-1994
Negara
|
GNP (%)
|
Indonesia
Malaysia
Thailand
Filipina
Singapura
China
Jepang
|
1.3
5.3
3.8
2.4
3.3
2.6
4.7
|
SUMBER : Human
Development Report dalam
Agribisnis
I/I/April/1998
Data di atas
disajikan dalam Gambar 5. yang dilukiskan dalam bentuk diagram batang tunggal
(karena satu variabel) dimana negara diletakkan pada sumbu mendatar sedangkan
GNP pada sumbu tegaknya.

Gambar
5. GNP beberapa negara Asia
Diagram batang dapat pula digunakan untuk
membandingkan gambaran dua keadaan atau lebih secara visual. Sekarang kita
ambil contoh data dari Tabel 3.3.
Apabila kita ingin membandingkan pertumbuhan sektor industri dan jasa
pada beberapa negara Asia untuk tahun 1995, maka keadaannya dapat dilihat pada
Gambar 6.
![]() |
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
Jika kita
bandingkan antara membaca Tabel 3 dan mengamati Gambar 6, maka jelas lebih
mudah untuk menarik kesimpulan dengan melihat gambar diagram batang di atas
dari pada harus membaca angka satu persatu dari tabel. Inilah manfaatnya
menyajikan data dalam bentuk visual dibandingkan dengan dalam bentuk
angka-angka.
3.4. Diagram
Lingkaran
Jika diagram batang dapat digunakan
untuk membandingkan sejumlah variabel, selama variabel ini bisa diukur paling
sedikit satu aspek, maka diagram lingkaran dapat digunakan bilamana
variabel-variabel dijumlahkan ke dalam suatu jumlah tertentu sedemikian rupa
sehingga setiap variabel dapat dinyatakan sebagai persentase dari jumlah
tersebut. Lingkaran yang memiliki jumlah sudut 3600 dapat dibagi
kedalam segmen-segmen untuk menunjukkan nilai penting relatif dari setiap
variabel. Untuk melukiskan setiap segmen ini diperlukan perhitungan dengan
mengambil contoh sebagai berikut.
TABEL 6. Pengeluaran PT. FIKTIF tahun 2001
Jenis Pengeluaran
|
Jumlah (juta rupiah)
|
Upah dan Gaji
Pajak
Bahan
Transportasi
Telekomunikasi
Hutang Bank
Lain-lain
|
1900,8
600,6
350,5
240,5
190,8
310,3
120,5
|
Jumlah
|
3.714,0
|
SUMBER : Hipotetis
Data dalam tabel
6. di atas jika disajikan dalam diagram lingkaran akan tampak seperti Gambar 7.
Untuk mendapatkan besarnya segmen setiap variabel dalam lingkaran, maka
digunakan besarnya sudut yang dimiliki oleh masing-masing variabel yang
dihitung dengan cara berikut :
Gaji dan
Upah = 1900,8/3.714,0 x 100% = 51,17%
(dibulatkan menjadi 51,2%)
Besarnya sudut = 51,17% x 3600
= 184,24 @ 1840 , dan seterusnya sama
untuk variabel lainnya

Salah satu keuntungan dari penggunaan diagram lingkaran adalah kemudahan
membandingkan satu variabel dengan variabel lainnya ditinjau dari sisi
persentase.
3.5. Diagram Gambar
Diagram gambar pada pinsipnya sama dengan diagram batang, hanya saja fakta
yang ada disajikan dalam bentuk
gambar-gambar miniatur. Intinya diagram ini ditujukan untuk menarik perhatian
konsumen atau pembaca. Penyajian diagram gambar ini boleh dikatakan sebagai
salah satu kerja seni yang dipadukan dengan informasi. Lihat contoh berikut ini.
TABEL 7. Penerimaan Tenaga Buruh PT. FIKTIF
Tahun |
Pria
|
Wanita
|
1999
2000
2001
|
250
600
53
|
400
405
650
|
SUMBER :Hipotetis
Dengan
menggunakan gambaruntuk Pria
danuntuk Wanita dimana setiap gambar
mewakili 100 orang, maka data di atas dapat dilukiskan dalam Gambar 8 berikut.

Gambar 8. Penerimaan Tenaga Buruh PT. Fiktif tahun 1999 - 2001
Pada prakteknya penyajian data dalam bentuk gambar seperti di atas harus
mencerminkan data yang sesungguhnya. Misalnya jika satu simbul untuk 10 orang,
maka jika datanya adalah 15 maka gambarnya juga harus sebesar 1,5 kali gambar
yang telah ditetapkan.
Komentar
Posting Komentar